Pengalaman Coba Coba Usaha Virtual Kitchen
Selamat Hari Natal dan Tahun Baru! Semoga liburan kamu menyenangkan. Saya baru sempat menulis lagi nih, setelah sekian lama. Banyak banget hal-hal yang terjadi selama waktu ini, dan sekarang saya ingin berbagi sedikit pengalaman baru saya dalam mengembangkan bisnis virtual kitchen.
Apa itu Virtual Kitchen?
Virtual Kitchen, yang sering juga disebut cloud kitchen atau ghost kitchen, adalah model bisnis kuliner yang sepenuhnya beroperasi secara online tanpa adanya restoran fisik. Dalam konsep ini, pengusaha makanan hanya memiliki dapur yang digunakan untuk memproduksi makanan, dan seluruh proses pemesanan serta pengantaran dilakukan melalui aplikasi layanan delivery seperti GoFood, GrabFood, atau bahkan aplikasi delivery lokal lainnya.
Berbeda dengan restoran konvensional yang memerlukan ruang makan dan staf untuk melayani pelanggan, virtual kitchen hanya fokus pada penyediaan makanan untuk diantar. Dengan begitu, biaya operasional yang biasanya mencakup sewa tempat, dekorasi, dan pelayanan di tempat bisa dihemat. Pengusaha hanya perlu fokus pada kualitas makanan dan sistem pengantaran.
Sekarang saya sedang fokus mengembangkan bisnis makanan baru, yaitu steak ayam. Awalnya, seperti yang mungkin banyak orang alami di bisnis baru, rasanya cukup sedih. Pembeli yang datang hanya 1-2 orang, dan kadang yang membeli hanya teman-teman saja. Namun, saya terus berusaha untuk bertahan dan mencari cara agar usaha ini bisa berkembang.
Pada awalnya, penjualannya memang tidak begitu mengesankan. Saya merasa kecewa karena meskipun sudah mempersiapkan menu yang terbaik menurut saya, ternyata minat konsumen masih sangat rendah. Itu menjadi tantangan besar. Setiap hari kadang saya posting juga di sosial media untuk menarik perhatian, untuk awal-awal kebanyakan yang beli itu teman-teman.
Namun, karena saya terus mencoba mencari cara supaya bisnis ini bisa survive. Saya mencoba mengikuti berbagai macam promosi yang ditawarkan dari platform dan hasil nya bisa dibilang lumayan sih. Setelah udah mulai beli dan review mereka juga positif akhirnya setiap hari bisa lumayan yang beli meskipun hasilnya belum banyak.
Banyak banget rintangan dalam dunia FnB karena saya baru pertama kali
terjun dalam dunia ini. Saya merasa memasak itu lebih mirip dengan ilmu
matematika karena untuk menghitung COGS kita mesti mendekati presisi ya
teman-teman semua harus ditimbang dan untuk resep harus presisi sekali
untuk menghasilkan makanan yang konsisten rasanya. Bahan baku juga bisa
rusak jika kita tidak tepat menyimpannya.
 |
| Penjualan dari grab merchant |
 |
| Penjualan dari shopee merchant |
 |
| Penjualan dari gobiz atau platform milik perusahaan GoTo |
Ini untung kotor ya artinya masih belum dipotong sama bahan baku, air, dan listrik. Tetapi saya liat overall cukup menjanjikan ya. Jika diperhatikan untuk yang grab saya masih cukup binggung untuk optimasi nya sehingga penjualannya belum begitu keliatan tetapi saya baru mencoba beberapa promo bawaan dari platform grab semoga saja hasilnya lumayan.
Kesimpulannya bisnis virtual kitchen menurut saya cukup menjanjikan untuk saya yang baru mulai 1 bulanan sudah mendapatkan keuntungan kotor yang diatas UMR. Untuk bisnis virtual kitchen sangat menguntungkan pengusaha karena kita tidak perlu menyewa tempat yang cukup mahal selama ada dapur udah bisa jualan.
Kelemahan dari virtual kitchen ini adalah bisnis sangat bergantung dengan platform untung bersih mungkin bisa kecil banget kalo kita ga jeli bahkan bisa rugi karena banyak sekali potongan yang tidak detail baru keliatan pas udah terjadi transaksi. Lalu pastikan untuk selalu memberikan yang terbaik untuk customer karena nasib dari restaurant virtual bergantung pada review customer.
Untuk next saya akan coba update berkala bagaimana kelanjutan dari bisnis restoran hantu ini. Untuk yang penasaran apa nama restoran saya, bisa dicari dengan keyword "Steak Ayam 33" kalo bisa beli juga ya untuk daerah Jakarta Barat dan sekitarnya hehe.
0 komentar:
Posting Komentar